Penerbangan ASEAN: Lion Air dan AirAsia Memimpin di Tengah Pemulihan Pasca Pandemi

Lion Air Jadi maskapai tersibuk di ASEAN

Pasar penerbangan di Asia Tenggara (ASEAN) terus berkembang pesat, dengan berbagai maskapai yang melayani jutaan penumpang setiap bulannya. Data terbaru pada pertengahan 2023 hingga pertengahan 2024 menunjukkan Lion Air tetap menjadi maskapai penerbangan tersibuk di kawasan ini, mencatat 3,27 juta penumpang pada Juli 2024, dan terus memimpin di tengah persaingan ketat dengan maskapai regional lainnya​.

Menurut laporan OAG Aviation, kapasitas kursi penerbangan di Asia Tenggara pada September 2023 mencapai 34,9 juta, yang mana sekitar 59% dari kapasitas tersebut adalah rute domestik, sementara 41% lainnya melayani rute internasional. Kendati demikian, kapasitas penumpang masih 17% lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019, tetapi mencatat kenaikan sebesar 15% dibandingkan dengan tahun sebelumnya​.

Lion Air, dengan total 2,97 juta penumpang pada September 2023, mendominasi pasar. "Kami berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik dan meningkatkan jumlah rute domestik maupun internasional," kata seorang perwakilan dari Lion Air. Sementara itu, AirAsia mengikuti di posisi kedua dengan 2,31 juta penumpang, dan Vietnam Airlines di tempat ketiga dengan 2,07 juta penumpang​.

Beberapa maskapai lain yang juga mencatat jumlah penumpang signifikan termasuk Vietjet (2 juta), Batik Air (1,77 juta), dan Cebu Pacific (1,54 juta). Maskapai ini mampu menjaga performa di tengah perubahan permintaan penumpang pasca-pandemi, terutama di rute-rute jarak pendek yang menjadi andalan.

Selain itu, Thai AirAsia dengan 1,49 juta penumpang dan Singapore Airlines dengan 1,44 juta penumpang menunjukkan bahwa maskapai dari Thailand dan Singapura masih menjadi pemain penting di wilayah ASEAN. Citilink, dengan 1,27 juta penumpang, melengkapi daftar 10 besar maskapai tersibuk di Asia Tenggara​.

10 maskapai penerbangan tersibuk di Asia Tenggara (ASEAN) berdasarkan jumlah penumpang pada tahun 2023-2024 (Sumber: OAG Aviation)

Menurut AirAsia, meski persaingan ketat, mereka optimistis mampu mempertahankan pertumbuhan penumpang melalui peningkatan layanan dan penawaran tarif rendah. "Kami terus berinovasi dalam pengalaman terbang dan menawarkan lebih banyak opsi perjalanan yang hemat biaya," ujar CEO AirAsia dalam pernyataan resmi​.

Dari perspektif wilayah, Indonesia tetap menjadi pasar penerbangan terbesar di Asia Tenggara, dengan total kapasitas mencapai 11,5 juta kursi pada Juli 2024. Tiga bandara tersibuk di Indonesia, yakni Soekarno-Hatta, Ngurah Rai, dan Sultan Hasanuddin, mencatat lonjakan lalu lintas penumpang, menempatkan negara ini di posisi utama di kawasan ASEAN.​

Secara keseluruhan, meski ada tantangan dalam pemulihan dari dampak pandemi, pasar penerbangan di Asia Tenggara terus berkembang dengan pesat. Penguatan rute domestik dan regional menjadi kunci keberhasilan maskapai-maskapai besar seperti Lion Air, AirAsia, dan Vietnam Airlines dalam menjaga dominasi di kawasan ini​.

Lebih baru Lebih lama