NASA dan SpaceX Sukses Meluncurkan Crew-10

Sumber: www.nasa.gov

Pada 14 Maret 2025, NASA bersama dengan SpaceX berhasil meluncurkan misi Crew-10 menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Peluncuran ini berlangsung dari Kennedy Space Center di Florida, tepatnya pada pukul 19:03 waktu setempat. Roket Falcon 9 milik SpaceX digunakan untuk mengangkut kapsul Crew Dragon yang membawa para astronaut menuju orbit. Misi ini merupakan bagian dari program komersial kru NASA, yang bertujuan untuk menyediakan akses reguler bagi para astronaut ke laboratorium luar angkasa.

Crew-10 terdiri dari empat astronaut yang berasal dari berbagai negara, mencerminkan kerja sama internasional dalam eksplorasi luar angkasa. Anne McClain dan Nichole Ayers merupakan perwakilan dari NASA, sementara Takuya Onishi berasal dari Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) dan Kirill Peskov mewakili badan antariksa Rusia, Roscosmos. Mereka dijadwalkan tiba di ISS pada 15 Maret setelah menempuh perjalanan selama sekitar 28 jam.

Dari kiri : Roscosmos cosmonaut Kirill Peskov sebagai Mission Specialist; Nichole Ayers sebagai Pilot; Anne McClain sebagai Commander; Takuya Onishi sebagai Mission Specialist
Sumber: www.nasa.gov

Peluncuran ini memiliki arti penting karena tidak hanya membawa kru baru ke ISS, tetapi juga memastikan kembalinya dua astronaut NASA, Butch Wilmore dan Suni Williams, yang telah berada di stasiun luar angkasa tersebut sejak Juni 2024. Awalnya, kedua astronaut ini hanya dijadwalkan tinggal selama sepuluh hari. Namun, serangkaian masalah teknis pada kapsul Starliner buatan Boeing menyebabkan mereka terjebak di ISS selama sembilan bulan lebih lama dari yang direncanakan.

Meskipun mengalami penundaan yang cukup lama, Wilmore dan Williams tetap berkontribusi dalam berbagai eksperimen ilmiah serta pemeliharaan rutin di ISS. Mereka tetap menunjukkan semangat dan profesionalisme dalam menjalankan tugas-tugasnya. NASA pun terus memantau kondisi fisik dan mental mereka sebagai bagian dari penelitian mengenai dampak tinggal dalam jangka panjang di luar angkasa.

Crew-10 akan mengambil alih tugas dari Wilmore dan Williams, serta dua astronaut lainnya, yaitu Nick Hague dari NASA dan Aleksandr Gorbunov dari Roscosmos. Keempat astronaut ini akan kembali ke Bumi pada 16 Maret setelah serah terima tugas dengan kru baru selesai dilakukan. Serah terima ini mencakup pembekalan informasi mengenai kondisi stasiun, eksperimen yang sedang berjalan, serta aspek operasional lainnya.

Sebelum berhasil diluncurkan, misi Crew-10 sempat mengalami berbagai kendala teknis yang menyebabkan beberapa kali penundaan. Salah satu masalah utama yang dihadapi adalah kebocoran bahan bakar pada peluncuran Falcon 9 sebelumnya, yang mengharuskan SpaceX melakukan pemeriksaan dan perbaikan tambahan. Selain itu, lapisan pelindung pada beberapa pendorong kapsul Dragon juga mengalami kerusakan, sehingga perlu diganti sebelum dapat digunakan.

Selama berada di ISS, Crew-10 akan menjalankan berbagai eksperimen ilmiah yang berkaitan dengan biologi, fisika, dan ilmu material. Salah satu fokus utama penelitian mereka adalah memahami bagaimana kondisi mikrogravitasi mempengaruhi tubuh manusia serta bagaimana hal ini dapat membantu dalam pengembangan pengobatan di Bumi. Selain itu, mereka juga akan melakukan eksperimen yang dapat mendukung misi eksplorasi luar angkasa di masa depan, termasuk misi ke Bulan dan Mars.

Sumber: www.nasa.gov


Keberhasilan peluncuran Crew-10 menunjukkan komitmen NASA dan SpaceX dalam menjaga kesinambungan operasional ISS. Dengan adanya kerja sama yang erat antara berbagai negara, eksplorasi ruang angkasa semakin berkembang, memungkinkan umat manusia untuk terus memperluas batas pengetahuan dan teknologi. Kolaborasi internasional ini juga penting dalam memastikan keberlanjutan proyek-proyek luar angkasa yang lebih besar di masa depan.

Misi Crew-10 juga memberikan kesempatan bagi para astronaut untuk menguji berbagai teknologi baru yang dapat meningkatkan efisiensi dan keselamatan dalam penerbangan luar angkasa. Salah satu aspek yang diuji adalah sistem navigasi otomatis yang lebih canggih, yang memungkinkan kapsul Crew Dragon untuk melakukan manuver docking dengan ISS secara lebih akurat dan aman tanpa banyak intervensi dari astronaut.

Di sisi lain, peluncuran ini juga menjadi sorotan karena keterlibatan SpaceX sebagai mitra komersial utama NASA. Sejak program Commercial Crew dikembangkan, SpaceX telah memainkan peran krusial dalam menyediakan akses yang lebih fleksibel dan ekonomis bagi NASA untuk mengirim astronaut ke luar angkasa. Dengan setiap peluncuran yang berhasil, SpaceX semakin membuktikan kapabilitasnya sebagai penyedia layanan transportasi luar angkasa yang andal.

Selain itu, pengalaman Wilmore dan Williams yang terjebak di ISS untuk waktu yang jauh lebih lama dari yang direncanakan memberikan wawasan berharga bagi NASA. Studi terhadap dampak psikologis dan fisiologis dari misi jangka panjang ini akan menjadi dasar bagi perencanaan misi luar angkasa di masa depan, terutama misi yang membutuhkan waktu tempuh yang lebih lama, seperti ke Mars.

Peluncuran Crew-10 tidak hanya menjadi tonggak penting bagi eksplorasi luar angkasa tetapi juga menandai kemajuan signifikan dalam kerja sama internasional dan teknologi penerbangan antariksa. Keberhasilan misi ini membuka peluang lebih besar bagi penelitian ilmiah dan eksplorasi masa depan, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi umat manusia baik di luar angkasa maupun di Bumi.

Lebih baru Lebih lama