NASA Mulai pengujian Taksi Terbang, Bisnis Taksi Terbang di Indonesia, Akankah Cocok dan Aman ?

    Perkembangan teknologi semakin pesat di tahun 2021. Umat manusia mulai menciptakan berbagai inovasi guna mempermudah pekerjaan serta mobilitas. Kita ketahui bahwa pesawat terbang merupakan kendaraan transportasi paling aman dan cepat di dunia dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Saat ini banyak perusahaan yang mengembangkan teknologi di bidang kedirgantaraan untuk memenuhi mobilitas manusia. Salah satu ciptaan umat manusia saat ini adalah taksi terbang. 

Pesawat N542AJ milik Joby Aviation
Sumber: www.jobyaviation.com

    Bersumber dari situs milik NASA, pada tanggal 1 September 2021 lalu, NASA melakukan uji coba penerbangan taksi terbang full elektrik yang merupakan salah satu kampanye Adavanced Air Mobility (AAM). Taksi terbang yang dilengkapi kemampuan all-electric Vertical Take Off and Landing (e-VTOL) yang diuji, merupakan inovasi dari perusahaan Joby Aviation. Pengujian ini berlangsung hingga Jumat, 10 September, di Joby's Electric Flight Base yang terletak di dekat Big Sur, California. Hal ini merupakan pertama kalinya bagi NASA menguji pesawat eVTOL sebagai bagian dari kampanye AAM. Kedepannya, pesawat eVTOL dapat berfungsi sebagai taksi udara bagi masyarakat di kota-kota dan sekitarnya.

    Tujuan NASA melakukn pengujian ini untuk mengumpulkan kinerja kendaraan dan data akustik yang nantinya digunakan dalam pemodelan dan simulasi konsep wilayah udara masa depan. Tes ini akan membantu mengidentifikasi kesenjangan dalam peraturan dan kebijakan FAA saat ini untuk membantu memasukkan pesawat AAM ke dalam sistem raung udara nasional. Nantinya kampanye AAM ini akan diagendakan di beberapa lokasi berbeda.

Projek Kampanye AAM NASA
Sumber: www.nasa.gov/aamnationalcampaign

Bagaimana dengan taksi terbang di Indonesia?

    Saat ini perusahaan Prestige Image Motorcars, mendatangkan taksi terbang dari perusahaan China, EHang. Mobil terbang yang diboyong Prestige ini merupakan Ehang 216, sebuah Autonomous Aerial Vehicle (AAV) berteknologi listrik dan otomatisasi yang diproduksi oleh Guangzhou EHang Intelligent Technology Co. Ltd.

Sumber : www.ehang.com

    Bersumber dari situs resmi miliki EHang, Pesawat EHang 216 dilengkapi 16 baling-baling. Kendaraan ini juga dilengkapi kemampuan e-VTOL, dan lengannya bisa terlipat sehingga hanya membutuhkan lahan parkir seluas 5 meter saja. EHang 216 memiliki tinggi 1,7 meter dan lebar 5,6 meter. Kemampuan angkut EHang 216 sebanyak 220 kg, kemudian dapat menempuh kecepatan 130 km/jam. Kendaraan ini tidak perlu pilot sebab dikendalikan dari pusat kontrol di daratan melalui jaringan 4G atau 5G.

    Saat ini EHang 216 masih dipamerkan di Jakarta sebelum nantinya dikirim ke pulau Dewata,, Bali. Namun yang menjadi persoalan di Indonesia saat ini adalah regulasi dan keamanannya. Di Amerika Serikat saja belum ada kepastian khusus mengenai regulasi yang berlaku dan masih membuat program kampanye AMM untuk mendapatkan data-data agar mencapai target keamanan yang sesuai standar. Di Indonesia sendiri harus dikaji terlebih dahulu agar tidak membuat citra inovasi baru ini menjadi buruk.

Drone milik Frogs Indonesia
Sumber: frogs.id/passenger-eng/

    Untuk tambahan informasi, kita patut berbangga juga. Bermula pada tahun 2017, salah satu startup asal Bantul, DIY dikenal sebagai FROGS berhasil membuat drone berpenumpang. Perusahaan asal Indonesia ini terus menyempurnakan inovasi ini. Kita patut berbangga dan harus memberikan kontribusi juga pada inovasi dari Indonesia.  

Lebih baru Lebih lama