CFM56 Engine. Is that the best selling engine in the World?
(source: CFM56 Brochure)
Ada banyak perusahaan engine pesawat yang ada di dunia, seperti General Electric, Safran Aircraft Engines, Roll-Royce, CFM International, PowerJet, Klimoy dan perusahaan manufaktur engine lainnya. Engine pada pesawat dibutuhkan agar menghasilkan thrust yang cukup untuk melakukan penerbangan. Pada tahun 1974 tercipta mesin CFM56 untuk pertama kali, yang mana memiliki bypass ratio tinggi(source:wikipedia).
Pada mulanya mesin CFM56 ini merupakan proyek mesin 10 ton bersama antara perusahaan GE dan Safran Aircraft Engines. Hal ini terjadi dikarenakan perusahaan Pratt-Whitney mengembangkan mesin JT8D milik mereka. JT8D Engine ini memiliki kelas saing yang sama dengan CFM56. Oleh karena itu GE dan Safran bekerjasama agar memiliki mesin yang lebih baik dibanding dengan JT8D milik Pratt-Whitney. Pembagian tugas dalam proyek ini GE berfokus pada engine’s core, high-pressure compressor, high-pressure turbine dan combustor. Sedangkan Safran mendapatkan bagian Engines designs dan fan, low-pressure compressor dan turbine, dan juga accessory gearbox. Dari kerjasama dua perusahaan tersebut maka tercipta CFM International yang bertanggung jawab dalam memproduksi, memesarkan serta mengambil keputusan mengenai CFM56 Engine.
Di pasar sekarang, terdapat 2 jenis engine CFM56 yaitu CFM56-5B dan CFM56-7B. Berikut merupakan perbedaan kedua jenis engine.
CFM56-5B (source : YouTube CFM International)
CFM56-7B (source : YouTube CFM International)
Inti dari perbedaan jeis kedua engine ini adalah pada penggunaannya. CFM56-5B digunakan oleh Airbus sedangkan CFM56-7B digunakan oleh Boeing.
CFM56 memiliki lebih dari 590 operator di dunia, 32.500 engine di dunia serta rekor 900 juta flight-hour di seluruh dunia dan CFMI mengklaim bahwa setiap 2 detik di seluruh dunia CFM56 melakukan take-off. Hal tersebut menjadikan mesin CFM56 ini menjadi salah satu engine yang paling banyak digunakan di dunia.