Roket European Vega-C Berhasil dalam Misi Peluncurannya, Kebangkitan Eropa?

Vega-C di Pad Peluncurannya
Diambil :www.esa.int


Roket setinggi 35 meter lepas landas dari Guiana Space Centre (CSG) di Kourou, Guyana Prancis pada 13 Juli 2022 dan setelah lebih dari dua jam, roket tersebut mengirimkan muatannya pada ketinggian sekitar 5.900 kilometer. Satelit ilmiah Italia LARES-2, yang dimaksudkan untuk mempelajari efek gravitasi di luar angkasa, dikirim ke orbit bersama enam satelit mini CubeSats. 

Bersumber dari situs European Space Agency (ESA), Vega-C merupakan roket berbadan tunggal (single body) setinggi sekitar 35 m dengan massa saat lepas landas seberat 210 ton. Ia mampu menempatkan muatan sekitar 2200 kg dalam referensi orbit kutub 700 km. Hal tersebut dilansir dapat memenuhi kebutuhan lembaga maupun industri dari Eropa.

Vega-C Element
Diambil :www.esa.int

Kita lihat bagian-bagian dari Vega-C

Vega-C terdiri dari empat tahap: tiga tahap propelan padat, tahap keempat atas yang ditenagai oleh mesin propelan cair yang dapat dinyalakan kembali, serta fairing muatan. Fairing berbentuk ogive di bagian atas Vega-C memiliki diameter 3 m dan tinggi kurang lebih 9 m. Terbuat dari komposit serat karbon-polimer, struktur ini melindungi satelit dari tekanan termal, akustik, dan aerodinamis saat lepas landas dan saat memasuki atmosfer luar angkasa.

AVUM+, atau Attitude Vernier Upper Module, berguna untuk memastikan kontrol sikap dan pemosisian orbit yang tepat dan dirancang untuk masa tinggal yang lama di luar angkasa. AVUM+ memiliki massa propelan 0,74 ton dan mesin utama akan memberikan daya dorong rata-rata 2,45 kN. AVUM+ memungkinkan Vega-C mencapai rentang orbit untuk mengirimkan beberapa muatan dalam satu misi. Pendorong biasanya akan membakar satu hingga dua kali atau lebih untuk mencapai orbit yang diperlukan. Setelah pemisahan muatan, akan ada pembakaran akhir untuk mengurangi orbit tingkat atas, yang berguna untuk mengurangi puing-puing luar angkasa.

Stage ketiga, Zefiro-9 membakar 10t propelan padat sedangkan stage kedua yang ditenagai oleh motor Zefiro-40 (Z40) baru berisi sekitar 36 ton propelan padat yang memberikan daya dorong rata-rata 1100 kN. Motor P120C stage pertama merupakan salah satu motor roket propelan padat serat karbon monolitik terbesar yang pernah dibuat manusia. Pengembangannya bergantung pada teknologi baru yang diturunkan dari P80, motor tahap pertama Vega saat ini, untuk memberikan peningkatan daya dorong yang signifikan saat lepas landas. P120C juga akan digunakan sebagai pendorong samping pada roket Ariane 6, menciptakan peluang bagi Eropa untuk meningkatkan produksi dengan menggunakannya pada dua kendaraan peluncuran.

Fitur-fitur Vega-C
Diambil :www.esa.int

Vega-C ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar peluncuran dunia. Banyak fitur-fitur yang ditawarkan antara lain :

1. Berbagi tumpangan rutin ke luar angkasa untuk satelit-satelit kecil (Small Satelittes) 

2. Dual passengers, dengan berat 400 kg lebih karena memanfaatkan fairing roket yang lebih besar

3. Single large passenger

4. Return missions

5. Kemampuan transfer orbital

Fitur-fitur yang ditawarkan akan terus dikembangkan setelah tahun 2025 nanti. 

Kerjasama industri untuk membangun Vega-C
Diambil :www.esa.int

Bersumber dari situs resmi ESA, negara-negara yang berpartisipasi dalam pengembangan Vega-C antara lain: Austria, Belgia, Republik Ceko, Prancis, Jerman, Irlandia, Italia, Belanda, Norwegia, Rumania, Spanyol, Swedia dan Swiss.

Today we open a new era of European launch solutions, starting with Vega-C and to be complemented by Ariane 6,” kata ESA Director of Space Transportation Daniel Neuenschwander bersumber dari aerotime.aero

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama