Boeing Bangun B-777 sendiri? Bukan! Ternyata ada Bantuan dari....


Partisipasi aktif perwakilan pelanggan maskapai dalam proses desain B-777 merupakan suatu perubahan besar. Sekitar 300 karyawan maskapai penerbangan ditempatkan bersama di Boeing dan diintegrasikan menjadi sebuah team yaitu Design / Build Teams (DBTs). Japan Airlines memiliki empat puluh engineer yang mengerjakan B-777, beberapa di Seattle, dan lainnya berada di Jepang. Salah satu sektor yang terpengaruh dengan adanya engineer Jepang yaitu pada 15 volume maintenance manual. Hal tersebut merupakan tantangan untuk merancang manual dalam bahasa Inggris yang dapat dimengerti di lokasi non bahasa Inggris. 


Mengutip dari Boeing 777. Vol-Specialty Press(1998), ketika perwakilan dari "Working Together" yaitu B-777 yang pertama, maskapai penerbangan ditanyai apa yang mereka inginkan di B-777 yang akan dibuat, Gordon McKinzie dari United Airlines menjawab "We were looking for better seat-mile cost in an airplane to replace our DC-10s. In choosing the 777 over the MD-11 and A330, we weighted the cockpits of the airplanes and new technology lowest."


Kemudian Kenichi Hashimoto dari All Nippon Airways menjawab, "We wanted an airplane for domestic flights to replace Lockheed L-1011s and Boeing 747s. We are always looking for higher reliability. I'm convinced the 777 will have much higher reliability because we participated in entire design process."

Barry Gosnold dari British Airways berkata, "The 777 best met our requirements for a medium-size wide-body airplane that would be flexible and extremely reliable as a replacement for our wide-body tri-jets. We wanted very good seat-mile cost, high passenger appeal, and a very high level of  dispatch reliabiity from Day One, coupled with ETOPS capability".

Lalu Tadao Sakai dari Japan Airline juga berkomentar mengenai pertanyaan tersebut tadi, "We put the top priority on high levels of safety and maintainability. Our first three airplanes will be for expansion of domestic routes. Probably number four will go on relatively short-range international routes."

Dampak dari partisipasi banyak airline dalam merancang desain seperti, dari Cathay Pacific's di ukuran kabin 777 serta keinginan United Airlines agar tempat penyimpanan di baris tengah kursi penumpang dikonfigurasikan mengayun ke bawah dan keluar untuk memudahkan akses dari lorong.  Lalu soal eksterior, United meminta Boeing menggeser panel bahan bakar lebih dekat ke ground karena lokasi semula terlalu tinggi untuk truk pengisian bahan bakar maskapai. Semua pekerja dari Nippon bekerja sama dengan Boeing dalam berbagai detail, termasuk desain ulang dudukan toilet untuk menghilangkan suara keras saat dudukan toilet ditutup, dilakukan dengan menambahkan mekanisme redaman untuk menutup tutupnya dengan tenang.


British Airways menyarankan cara untuk mengkonfigurasi ulang galai belakang untuk memberi ruang bagi dua toilet yang dipindahkan ke tempat lain di pesawat. Ini memberi tambahan ruang untuk empat kursi tambahan tanpa biaya tambahan, tanpa berdampak buruk pada layanan kepada penumpang. Sedangkan Japan Airlines menyarankan sejumlah perbaikan pada tampilan kokpit untuk manajemen penerbangan dan informasi sistem pesawat.

Terdapat banyak bantuan yang didapat dari pembuatan pesawat 777 dari Boeing. Hal tersebut menjadikan pesawat boeing lebih fleksibel dan memiliki banyak konfigurasi untuk airlines. 

Lebih baru Lebih lama